Selain kaya akan vitamin C, pepaya juga mengandung serat makanan. Daging buahnya sangat lunak dan kandungan asamnya rendah, sehingga baik pula dikonsumsi oleh anak-anak. Pepaya dipercaya dapat memerangi cacing usus, mencegah berbagai jenis kanker, dan meningkatkan kualitas sperma.
Bagi pria, menkonsumsi pepaya setiap hari sangat baik karena vitamin C-nya sangat esensial untuk pembentukan air mani dan sperma.
Bagi pria, menkonsumsi pepaya setiap hari sangat baik karena vitamin C-nya sangat esensial untuk pembentukan air mani dan sperma.
Kadar vitamin C yang rendah dalam tubuh bisa menjadi kendala untuk menghasilkan keturunan. Hasil tes menunjukan, seorang pria bisa tidak subur akibat spermanya menggumpal. Kualitas, kuantitas, dan gerak kehidupan sperma dapat diperbaiki dengan meningkatkan konsumsi vitamin C sampai 500 mg perhari.
Tumbuhan papaya diperkirakan berasal dari Meksiko Selatan. Pohon yang tumbuh hingga setinggi 10 meter itu kini telah menyebar luas ke pelosok dunia, khususnya yang beriklim tropis. Papaya mengandung meat tenderizer (bahan pengempuk daging). Buah dan daunnya mengandung enzim papain yang dapat membungkus daging, membuat daging lebih empuk dan mudah dicerna.
Dalam pengobatan Cina, papaya digunakan untuk mengatasi kesulitan mencerna makanan, akibat protein tinggi. Juga dipercaya dapat membersihkan gigi, dengan memecah sisa makanan yang melekat.
Buahnya juga dimanfaatkan untuk mengusir cacing usus. Bijinya direndam air dan dimanfaatkan sebagai teh. Papaya masak baik untuk mengatasi desentri, rematik dan produksi lender yang berlebihan. Pada tahun 1997 The Word Cancer Research Fund melaporkan, mengomsumsi papaya (sebagai makanan penutup) secara teratur baik untuk menangkal kanker paru, pancreas, payudara, kandung kemih, kolon, karena kandungan vitamin C dan karotenoid-nya yang tinggi.
Kedua zat gizi itu memang sangat potensial untuk mengurangi aktivitas radikal bebas, yang dapat memicu kanker. Rokok mengandung sejumlah oksidan yang mampu merusak system tubuh. Karena itu perokok memerlukan asupan vitamin C lebih 120 mg per hari, agar kebutuhan tubuh terpenuhi. Takaran itu lebih tinggi dibandingkan orang yang bukan perokok.
Vitamin C juga bermanfaat untuk mengurangi resiko katarak, dinding kapiler yang kaku, dan dapat mengundang resiko penyakit jantung. Beberapa penelitian menemukan, vitamin C dapat memperlambat penuaan dengan meremajakan sel darah putih. Buah papaya sangat ideal bagi orang usia lanjut karena rasanya manis mudah dicerna. Bagi penderita diabetes, papaya sangat baik karena nilai kalorinya rendah.
Buah papaya mengandung berbagai jenis enzim, vitamin dan mineral. Kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, vitamin C-nya lebih tinggi dari pada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E.
Buah papaya mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Mencerna protein merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerna protein yang disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung.
Papain bisa memecah protein menjadi menjadi arginin. Senyawa arginin merupakan salah satu asam animo esensial yang dalam kondisi normal tidak bisa diproduksi tubuh dan biasa diperoleh melalui makanan seperti telur dan ragi. Namun bila enzim papain terlibat dalam proses pencernaan protein, secara alami sebagian protein dapat diubah menjadi arginin. Proses pembentukan arginin dengan papain ini turut mempengaruhi produksi hormone pertumbuhan manusia yang popular dengan sebutan human growth hormone (HGH), sebab arginin merupakan salah satu sarat wajib dalam pembentukan HGH. Nah, HGH inilah yang membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh.
Buah yang masih mengkal atau separuh matang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada buah matang. Namun wanita yang ingin memiliki anak atau sedang hamil dilarang mengonsumsinya, karena buah mentah dan mengkal mempunyai efek menggugurkan kandungan. Karena efek yang satu ini, di berbagai Negara, seperti Papua Nugini dan Peru papaya digunakan sebagai alat kontrasepsi.
Tumbuhan papaya diperkirakan berasal dari Meksiko Selatan. Pohon yang tumbuh hingga setinggi 10 meter itu kini telah menyebar luas ke pelosok dunia, khususnya yang beriklim tropis. Papaya mengandung meat tenderizer (bahan pengempuk daging). Buah dan daunnya mengandung enzim papain yang dapat membungkus daging, membuat daging lebih empuk dan mudah dicerna.
Dalam pengobatan Cina, papaya digunakan untuk mengatasi kesulitan mencerna makanan, akibat protein tinggi. Juga dipercaya dapat membersihkan gigi, dengan memecah sisa makanan yang melekat.
Buahnya juga dimanfaatkan untuk mengusir cacing usus. Bijinya direndam air dan dimanfaatkan sebagai teh. Papaya masak baik untuk mengatasi desentri, rematik dan produksi lender yang berlebihan. Pada tahun 1997 The Word Cancer Research Fund melaporkan, mengomsumsi papaya (sebagai makanan penutup) secara teratur baik untuk menangkal kanker paru, pancreas, payudara, kandung kemih, kolon, karena kandungan vitamin C dan karotenoid-nya yang tinggi.
Kedua zat gizi itu memang sangat potensial untuk mengurangi aktivitas radikal bebas, yang dapat memicu kanker. Rokok mengandung sejumlah oksidan yang mampu merusak system tubuh. Karena itu perokok memerlukan asupan vitamin C lebih 120 mg per hari, agar kebutuhan tubuh terpenuhi. Takaran itu lebih tinggi dibandingkan orang yang bukan perokok.
Vitamin C juga bermanfaat untuk mengurangi resiko katarak, dinding kapiler yang kaku, dan dapat mengundang resiko penyakit jantung. Beberapa penelitian menemukan, vitamin C dapat memperlambat penuaan dengan meremajakan sel darah putih. Buah papaya sangat ideal bagi orang usia lanjut karena rasanya manis mudah dicerna. Bagi penderita diabetes, papaya sangat baik karena nilai kalorinya rendah.
Buah papaya mengandung berbagai jenis enzim, vitamin dan mineral. Kandungan vitamin A-nya lebih banyak daripada wortel, vitamin C-nya lebih tinggi dari pada jeruk. Kaya pula dengan vitamin B kompleks dan vitamin E.
Buah papaya mengandung enzim papain. Enzim ini sangat aktif dan memiliki kemampuan mempercepat proses pencernaan protein. Mencerna protein merupakan problem utama yang umumnya dihadapi banyak orang dalam pola makan sehari-hari. Tubuh mempunyai keterbatasan dalam mencerna protein yang disebabkan kurangnya pengeluaran asam hidroklorat di lambung.
Papain bisa memecah protein menjadi menjadi arginin. Senyawa arginin merupakan salah satu asam animo esensial yang dalam kondisi normal tidak bisa diproduksi tubuh dan biasa diperoleh melalui makanan seperti telur dan ragi. Namun bila enzim papain terlibat dalam proses pencernaan protein, secara alami sebagian protein dapat diubah menjadi arginin. Proses pembentukan arginin dengan papain ini turut mempengaruhi produksi hormone pertumbuhan manusia yang popular dengan sebutan human growth hormone (HGH), sebab arginin merupakan salah satu sarat wajib dalam pembentukan HGH. Nah, HGH inilah yang membantu meningkatkan kesehatan otot dan mengurangi penumpukan lemak di tubuh.
Buah yang masih mengkal atau separuh matang memiliki kandungan nutrisi yang lebih tinggi daripada buah matang. Namun wanita yang ingin memiliki anak atau sedang hamil dilarang mengonsumsinya, karena buah mentah dan mengkal mempunyai efek menggugurkan kandungan. Karena efek yang satu ini, di berbagai Negara, seperti Papua Nugini dan Peru papaya digunakan sebagai alat kontrasepsi.
0 komentar : “Pepaya”
Posting Komentar
Bagaimana menurut anda tentang Blog / Artikel ini,
Tinggalkan sebuah komentar / saran disini......!!!
saya akan balik kunjungi anda, teriima kasih