PURA TAMAN AYUN



Pura Taman Ayun yang berada di Desa Mengwi, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Propinsi Bali, dibangun pada tahun 1634 M oleh Raja pertama Kerajaan Mengwi, yaitu I Gusti Agung Ngurah Made Agung yang bergelar Ida Cokorda Sakti Belambangan. Kerajaan Mengwi merupakan salah satu kerajaan kuat di Bali yang bertahan hingga tahun 1891.

Pura ini dibangun sebagai tempat beribadah keluarga Raja dan para pengikutnya. Berbeda dengan pura-pura lainnya di Bali yang ‘berkiblat‘ pada Gunung Agung,
Pura Taman Ayun ‘berkiblat‘ ke Gunung Batukau.Taman Ayun dalam bahasa Bali berarti ‘taman yang cantik‘. Komplek bangunan religius ini berada dalam lahan kurang lebih seluas 4 hektar dengan dikelilingi kolam. Dari kejauhan, kolam tersebut menyerupai ‘gelang air‘ dan memberikan kesan bahwa pura ini berada di atas permukaan air. Di sekeliling Pura, terdapat rerimbunan pohon dan bunga-bunga yang menambah elok suasana.Komplek Pura Taman Ayun terdiri dari tiga bagian.
Bagian pertama adalah ruang terbuka yang digunakan untuk berbagai kegiatan religius dan ruang panggung kesenian maupun tempat istirahat (berupa wantilan). Pada bagian pertama ini pengunjung dapat menikmati indahnya susunan meru, yaitu pagoda dengan atap bertingkat-tingkat khas bangunan Pura di Bali. Bagian kedua adalah bangunan / ruang tengah, yaitu sebuah gedung bernama Bale Pelik. Gedung Bale Pelik dihiasi oleh seni ukir, relief, serta patung Dewa Nawa Sanga yang sangat menawan. Sedangkan bagian lainnya ruang utama merupakan bangunan-bangunan yang diperuntukkan bagi dewa dan dewi yang disakralkan dalam agama Hindu. Setiap hari, Pura yang sempat dipugar pada tahun 1937 ini dikunjungi oleh wisatawan baik dari dalam maupun luar negeri.Pura Taman Ayun telah diusulkan oleh pemerintah Indonesia sebagai salah satu situs Warisan Budaya Dunia (world heritage). Pada 12 Maret 2008 lalu, Dirjen UNESCO Kokhiro Matsuura telah berkunjung ke Pura Taman Ayun untuk menilai kelayakannya. Pura ini dianggap memiliki nilai sejarah, budaya, religi, dan memiliki cita rasa seni yang tinggi.Meskipun merupakan bagian dari warisan budaya, akan tetapi Pura Taman Ayun masih digunakan sebagai tempat ibadah hingga kini. Mengunjungi pura ini, wisatawan dapat menikmati indahnya bangunan pura yang telah berusia hampir 400 tahun. Selain itu, panorama alam di sekitar pura, seperti pepohonan, bunga, dan rerumputan terpelihara dengan baik, sehingga menambah kesan sejuk lingkungan pura.Wisatawan / pengunjung dapat juga melihat-lihat peninggalan Kerajaan Mengwi yang berada sekitar 200 meter ke barat dari pura ini. Di seberang pura juga terdapat Museum Manusa Yadnya, yaitu museum yang memamerkan upacara-upacara yang berkaitan dengan siklus kehidupan manusia mulai dari ketika berada di dalam kandungan sampai meninggal.Dari kota Denpasar jarak Desa Mengwi kurang-lebih 18 km menuju arah barat laut. Untuk menuju Desa Mengwi, wisatawan dapat mengikuti rute perjalanan angkutan umum (bus/bemo) jurusan Denpasar—Singaraja atau Denpasar—Bedugul dengan waktu perjalanan sekitar 25 menit. Wisatawan dapat turun di persimpangan / perempatan pasar Mengwi belok kanan, maupun berjalan kaki menuju komplek pura yang berjarak sekitar 300 meter. Wisatawan dapat mengunjungi pura antara jam 08.00—18.00 WITA.


0 komentar : “PURA TAMAN AYUN”


SILAHKAN DICOBA - KOMENTAR DI FACEBOOK



Posting Komentar

Bagaimana menurut anda tentang Blog / Artikel ini,
Tinggalkan sebuah komentar / saran disini......!!!
saya akan balik kunjungi anda, teriima kasih


free counters

BALI