Bagi manyarakat Bali, perhitungan hari biasanya tidak cukup dengan menentukan tanggal, bulan dan tahunnya saja. Bahkan untuk memperingati hari jadi (weton) seseorang, yang diperhitungkan adalah hari, Pancawara dan pawukonnya, yang berulang sekali tiap 6 bulan Bali ( 6 x 35 hari = 210 hari ).
Pergantian hari, pancawara dan pawukon ini adalah suatu perhitungan yang berputar secara siklis, yang dalam matematika dikenal sebagai Aritmetika Modular, atau Ilmu Hitungan Jam. Aritmetika Modular ini memungkinkan kita untuk mengetahui kembali, hari apakah terjadinya suatu peristiwa, jika diketahui tanggal, bulan dan tahunnya.
Kalender ini disusun dengan menggunakan Aritmetika Modular. Kalender I dipakai untuk menghitung hari, dan kalender II dipakai untuk menghitung pancawaranya. Dengan kalender ini, dalam tempo semenit, kita sudah dapat menentukan hari apa jatuhnya suatu peristiwa, jika diketahui tanggal, bulan dan tahunnya.
Sebagai contoh :
Perang Puputan Badung terjadi tanggal 20 September 1906.
Hari apakah pada wakktu itu ?
Untuk menghitungnya, ikuti cara sebagai berikut :
A. Menentukan hari lihat kalender I
• Carilah bilangan 1906 (06) pada kolom tahun
• Tariklah garis mendatar kekanan, sampai pada bilangan pada kolom bulan September, di dapat bilangan (6).
• Tambahkan bilangan (6) itu dengan tanggal yang dimaksud (20), didapat = (26).
• Carilah bilangan (26) itu pada kolom hari, di dapat hari KAMIS.
B. Menentukan Pancawara ( lihat kalender II )
Cara mencarinya sama seperti cara menentukan hari diatas.
Setelah dicari dengan kalender II, didapat KLIWON.
Jadi Perang Puputan Badung, tanggal 20 September 1906, terjadi pada hari KAMIS KLIWON.
I. KELENDER HARI
II. KALENDER PANCAWARA
Dapatkah juga dicari pawukonnya ? - Dapat !
Pawukon ini memerlukan perhitungan tersendiri, yang tidak sulit.
Untuk itu, ambillah kalender tahun 2008.
Pada kalender tahu 2008,
tanggal 20 september 2008 jatuh pada hari SABTU UMANIS WUKU PUJUT.
Pada hari itu, Perang Puputan Badung telah berlalu 102 tahun ( 2008 – 1906 ), yaitu 77 tahun pendek dan 25 tahun kabisat.
Jadi ( 77 x 365 hari + 25 x 366 hari ) sama dengan 28.105 + 9.150 = 37.255 hari yang lalu.
Jika jumlah ini dibagi 210, didapat ( 37.255 : 210 ) = 177 + sisa 85.
Berarti Perang Puputan Badung terjadi pada hari Sabtu Umanis Pujut, dimajukan 85 hari, yaitu hari SUKRA UMANIS, WUKU UKIR
Jadi Perang Puputan Badung terjadi WUKU UKIR
0 komentar : “KALENDER ABADI”
Posting Komentar
Bagaimana menurut anda tentang Blog / Artikel ini,
Tinggalkan sebuah komentar / saran disini......!!!
saya akan balik kunjungi anda, teriima kasih